INGATLAH AKU DISETIAP SUDUT LAMUNANMU...^_^

Jumat, 29 Januari 2010

CERITA CINTA REMAJA......................

am terakhir di kelas XI SMA Pelita kosong. Jam ini semestinya diisi oleh pelajaran Biologi namun gurunya sedang sakit. Kelas pun sangat riuh, ada siswa yang berkelompok ngobrol saja, ada yang ke kantin, dan sebagian kecil mengerjakan tugas yang diberikan guru piket.

”Wi…Dewi…ayo bangun! Hari sudah siang, nanti kamu terlambat ke sekolah,” teriak ibu Dewi.

Semburan cat spray beragam warna berhamburan membasahi baju-baju seragam putih kami, membentuk garis-garis penanda sebuah kebebasan. Kami bersorak saling menyalami satu sama lain. Merayakan sesuatu yang kami sebut kelulusan. Sesekali juga spidol besar bertinta hitam menghujam dan menghujani tubuh kami dengan berbagai kata-kata kenangan. Tak ada yang mengelak, bahkan masing-masing kami terus meminta. Meminta dibubuhi sekedar tanda tangan dan kalimat-kalimat perayaan di dada, lengan, kerah dan seluruh bagian yang belum bergurat dan berwarna. Kepada siapa saja, bahkan yang tak pernah dekat sekalipun. Semua menjadi satu dalam rangkaian kebahagiaan keberhasilan di hari terakhir ujian.

Ane terus mencari dari gerbong satu ke gerbong yang lain. Hari ini kekasihnya Reno akan melanjutkan sekolahnya ke Perguruan Tinggi di Jakarta. Walau belum lama kenal, Ane sangat menyukai Reno. Ane tak dapat menemukan Reno. Tak lama kemudian kereta itu berangkat, seseoarang melambaikan tangan kepada Ane. Itu Reno. Ane berusaha meraih tangannya tapi tak bisa. Ane hanya bisa menangis. Kereta semakin cepat berjalan. Entah berapa lama Ane tak dapat bertemu dengan Reno. Tapi ia berjanji kalau lulus sekolah nanti dia akan menyusul Reno ke Jakarta.

Rasanya sudah terlepas semua beban yang dirasakan Aurel, siswi kelas XII SMU Harapan Bangsa ini telah menyelesaikan Ujian Akhir Sekolah nya, kini ia hanya tinggal menunggu saat-saat yang paling dinanti-nantikan yaitu pengumuman hasil Ujian Akhir Nasional (UAN).
Hari ini rencananya ia akan pergi hang out bersama Dava kekasih Aurel, mereka baru jadian selama sekitar satu bulan, jadi gak heran kalau sekarang ini mereka sedang merasakan sebuah cinta yang begitu indah di antara mereka. Tepat pukul 9.30 pagi Dava datang menjemput Aurel di rumahnya, yang beralamat di daerah Buaran Jakarta Timur.

Mentari pagi membangunkanku yang tertidur pulas di balik selimut tebal. Kelembutan sinarnya memancar hingga sudut kamar tidurku. Hawa dingin mulai merasuk ke dalam tulang-tulang rusukku. Tubuhku terasa kaku semua. Entah apa yang terjadi dengan tidurku semalam. Mungkin aku kemarin tidur dengan posisi yang salah. Kedua bola mata ini juga terasa berat ‘tuk dibuka.

Di mana ada gula di situ pasti ada semut, peribahasa ini bisa dikatakan pantas di alamatkan pada Tia dan Ratna. Sejak SD, SMP, hingga SMA mereka selalu bersama. Orang-orang sekitar yang mengenali mereka selalu memisalkan persahabatan seperti Tia dan Ratna.

Desahan angin malam masuk ke dalam sukmaku. Membawa angan serta diriku menari bersamanya. Lampu beralaskan bintang terus bersinar indah seperti mengisyaratkan kedipan yang cantik ke arahku. Sungguh indah malam ini. Mimpi yang dibalut kecerahan sangat kudamba disaat sekarang.

Sore itu berjuta tetes air dari langit mulai turun membasahi dedaunan yang tumbuh dan tertata rapi di belakang rumah Sarah dan menyuarakan percikan air di kolam ikan miliknya. Tampak seorang gadis sedang duduk melamun menikmati saat hujan itu, seakan terpaku mengenang masa yang telah lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar